Ciri Merpati Tinggian (kolong/Lapak)
Memilih Merpati Tinggian
Bentuk Kepala
Pilih merpati yang mempunyai kepala besar dan dengan batok kepala depan lebih tinggi dari batok kepala belakang atau nonong. Jika merpati memiliki derajat kemiringan 90 biasanya bentuk kepala seperti ini dimiliki oleh merpati yang bagus untuk turun atas kepala atau tengah (arah jam12.00). Berbeda lagi dengan bentuk kepala yang mempunyai kemiringan 45-60, biasanya tipe kepala seperti ini akan bagus untuk turun dari arah manapun. Pilih juga bentuk kepala atau raut muka kelihatan galak seperti burung rajawali.
Bentuk paruh
Pilih paruh merpati yang berbentuk merit atau runcing pada ujungnya, tidak terlalu besar & tidak terlalu panjang. Pilih yang mempunyai panjang dari ujung hidung sampai ujung paruh berjarak sedikit lebih pendek dari jarak pangkal hidung sampai batok kepala depan teratas.
Mata
Pilih mata merpati yang kering dan jernih seperti kaca didalamnya, yang mempunyai pupil atau bijih mata berwarna hitam pekat dan responsif terhadap cahaya atau titik hitam. kalau kena sinar atau waktu keket/giring mengecil dan membesar. Perhatikan bahwa mata ini salah satu faktor yang harus diperhatikan saat memilih merpati.
Leher
Pilih leher merpati yang panjang dengan postur tubuh yang tegak seperti angka 2 atau seperti bebek. Dan pilih juga leher dan tulang merpati yg kuat.
Badan
Bentuk badan merpati pilih yang seperti jantung pisang atau huruf v, bentuk seperti itulah yang bagus. Kebanyakan dengan bentuk ini jarang ngejepat. Dengan postur ini biasanya akan turun sangat kencang dari arah manapun. Badannya kalau dipegang empuk dan ringan, burung seperti ini biasanya akan terbang tinggi.
Sayap
Bahu sayap merpati harus kuat dan lentur atau jangan kaku, bahu sayap kanan kiri tebal dan seimbang. Untuk bentuk bisa bervariasi, ada yg tebal bulat, pendek berotot. ada juga yg berbentuk pipih, lebar berotot. Tulang bulu sayap /sodonan kaku dan kering, besar, kuat, sedikit lentur pada ujung bulunya. Sayap rajin (kalau dibuka sayapnya tidak ada celah). Dan pilih juga yg memiliki sayap sedikit terlihat mekongkong saat dipegang. jangan yg memiliki sayap merapat ke badan, karena kualitas turunnya akan lebih kencang yg mempunyai sayap agak mekongkong.
Sapit Udang / Supitan
Sapit udang harus tebal dan keras tapi jangan sampai rapat sekali, karena ketebalan dan kuatny sapit udang pun juga mempengaruhi turunnya merpati.
Ekor
Pilihlah burung yang mempunyai bulu ekor rapat, tebal dan panjang (tebal disini harus disesuaikan dg pegangan burung, untuk kadar ketebalan bulu ekor akan berbeda dari pegangan seperti padat, empuk/ngapuk, keras. Bulu ekor nya menekan kebawah saat burung dipegang dengan posisi seperti akan ditegakan ini salah satu tanda burung tinggi yang baik.
Kaki
Pilih kaki yang kering atau terlihat mbesisik dan panjang (baik kaki maupun jarinya)
saat dipegang posisi kaki menjorok/mendorong kebelakang sejajar dg arah ekor.
saat dipegang posisi kaki menjorok/mendorong kebelakang sejajar dg arah ekor.
Tingkah laku merpati
- Suara kepakan sayap
Bila diperhatikan suara kepakan dari sayap burung merpati yg satu dan lainnya akan berbeda. Suara kepakan dari burung merpati yg sudah jadi atau terbang tinggi dan belum jadi atau masih latihan ternyata memang berbeda, apalagi dengan burung merpati yg sama sekali belum latih terbang atau umbaran. Kepakan sayap burung merpati yang sudah terbang akan terdengar lebih ringan (teratatak) kira2 begitu. Kalau sudah terbang dan tinggi, di sela2 kepakannya ada suara sperti wis..wis..atau ringan. Sedangkan sayap burung merpati yg belum terbang atau jarang terbang akan terdengar lebih berat atau tjeplak-tjeplak.
- Cara turun merpati
Kalau kita mau mengamati cara turun burung dari kurungan itu akan bermacam macam. Ada yang melompat dengan mengepakkan sayap, ada yang langsung turun menjatuhkan tubuhnya, dan ada yang dengan posisi kepala di depan, ada pula yang dadanya di depan. Untuk mental burung yang menjatuhkan tubuhnyalah yg memiliki mental untuk turun. Bukan merpati yang turun kurungan dengan cara melompat dengan mengepakkan sayapnya, akan tetapi cara itu hanya bisa di pakai untuk memperkirakan kemampuan mental turunnya. Bukan kemampuannya untuk turun, karena untuk kemampuan turun masih diperlukan perangkat perangkat lain yg memadai seperti tulang, leher, sapit udang, pinggang, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar